Pernahkan
Anda merasakan bahwa orang-orang yang seharusnya mengenal Anda ternyata tak
memahami siapa Anda sebenarnya? Pernahkah Anda merasakan bahwa
hubungan-hubungan di dalam kehidupan Anda menyimpang dari cita-cita Anda?
Pernahkah Anda merasakan adanya ketidakselarasan yang mengganggu di antara
kehidupan pribadi Anda dengan pekerjaan Anda?
Pertanyaan-pertanyaan
itu dikemukakan oleh David McNally dan Karl D. Speak dalam buku Be Your Own
Brand. Menurut mereka kasus tersebut terjadi karena ada jarak antara persepsi
orang dengan kenyataan diri kita sebenarnya. Dan persoalan itu terletak pada
personal branding kita yang tidak dikenal oleh orang lain. Atau mungkin karena
kita sendiri yang salah “mengampanyekan” siapa diri kita karena personal
branding kita yang kurang menonjol.
Di
mata kedua penulis itu, setiap orang memiliki sebuah merek (brand), sama
seperti produk komersial. “Merek Anda merupakan cerminan dari siapa diri Anda
serta apa yang Anda yakini, yang secara nyata telah terungkap dari apa yang
telah Anda lakukan dan bagaimana Anda melakukan hal tersebut,” paparnya. Namun
kebanyakan dari kita gagal mengembangkan personal branding-nya sehingga banyak
kalangan dekat pun tak paham siapa kita dan apa yang kita kehendaki. Ada
beberapa langkah yang bisa diambil untuk memperbaikinya.
Kembangkan dan perbaiki merek
Caranya
bisa dengan menjawab sejumlah pertanyaan ini. Kompetensi-kompetensi seperti apa
yang harus kita berikan dalam kehidupan kita? Standar seperti apa yang dapat
kita bangun di atasnya? Style seperti apa yang akan membantu memenuhi
dimensi-dimensi yang pelik dari merek kita?
Banggalah terhadap personal branding sendiri
Apabila
kita ingin dipandang sebagai sebuah merek pribadi (personal branding) yang
kuat, kita harus memutuskan apa yang akan kita pertahankan dan kemudian kita
harus mempertahankannya sampai pada tingkat tertentu.
Jangan berpura-pura
Personal
branding yang kuat dibangun dengan menentukan pilihan-pilihan secara sadar,
berhati-hati dan teliti berdasarkan pada apa yang sungguh-sungguh kita
pertahankan. Dan sekali pilihan-pilihan tersebut ditentukan, kita harus
bersedia mempertahankannya. Merek yang benar-benar kuat akan mencerminkan
nilai-nilai dan pendirian dari pemiliknya.
Konsistensi, konsistensi, dan konsistensi
Apabila
kita bertindak berdasarkan suatu sistem kepercayaan yang masuk akal,
orang-orang tentu akan melihat konsistensi di dalam tindakan kita dan sejalan
dengan itu akan belajar untuk menghargai kita.
Pastikan bahwa kemasan kita mencerminkan isinya Merek kita merupakan
suatu persepsi yang tersimpan dalam benak orang lain. Ini berarti bahwa segala
sesuatu yang mereka lihat, mereka dengar, mereka pahami, mereka rasakan, bahkan
yang mereka ragukan, akan ditambahkan kepada gambaran menyeluruh mereka
mengenai kita. Bagaimana pun penampilan kita dan cara kita berbicara dapat menjadi
alat yang luar biasa untuk membangun personal branding yang kuat.
Merek-merek yang hebat dapat dikenali dari persahabatan
yang mereka pelihara
Menjadi merek yang kuat berarti orang-orang memahami bahwa nilai-nilai tertentu
merupakan hal esensial agar kita dapat menjadi diri kita sebagaimana adanya.
Teman-teman kita tertarik oleh nilai-nilai tersebut. Mereka tidak akan mengubah
kita menjadi oran lain. Mereka melihat diri kita sebagaimana adanya dan mereka
menghargai kita karena seperti apa diri kita merupakan hal yang relevan dengan
kehidupan mereka. Solidaritas tersebut membangun semacam komunitas yang jauh
lebih kuat dari komunitas mana pun.
Nah
, mau seperti apa diri kita, bisa ditentukan dengan membangun personal branding
_____________
Selengkapnya
ada di Majalah LuarBiasa edisi Desember 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar